Selasa, 30 Mei 2017

Jelajah Alam di Kabupaten Pangandaran-1

Pangandaran sudah lebih dahulu dikenal sebagai tempat wisata nasional dibandingkan Kabupaten Pangandaran yang baru terbentuk tahun 2012. Banyak tempat wisata menarik di Kabupaten Pangandaran baik sebagai rekreasi keluarga maupun rekreasi petualangan (adventure). Tempat wisata di Kabupaten Pangandaran lebih banyak dikenal sebagai tempat wisata pantai. Tetapi sebenarnya tempat wisata alam yang bernuansa pegunungan seperti curug, bukit, situ dan sungai. Semua wilayah kecamatan di Kabupaten Pangandaran mempunyai daya tarik tersendiri sehingga oleh masyarakat dijadikan tempat rekreasi lokal. 

KABUPATEN PANGANDARAN
Sejak tahun 2012 Kabupaten Pangandaran resmi disahkan terpisah dari Kabupaten Ciamis. Walaupun Kabupaten Pangandaran baru terbentuk, namun nama Pangandaran sudah dikenal hingga level internasional sejak lama. Obyek wisata Kabupaten Pangandaran yang sangat menonjol adalah pantainya. Sebagian besar orang mengenal Pangandaran sebagai wisata pantai. Sebenarnya terdapat banyak spot wisata selain pantai yang sudah mulai dikenal banyak orang, juga terdapat curug, tebing, sungai, pegunungan hingga desa wisata. Khusus untuk wisata pantai terdapat beberapa pantai indah yang sayang untuk dilewatkan.

Pantai Pangandaran boleh dikatakan sebagai salah satu pantai terbaik di Indonesia. Alasan untuk keistimewaan ini diantaranya adalah :
- Dapat menyaksikan matahari terbit (sunrise) di Pantai Timur dan matahari tenggelam (sunset) di Pantai Barat yang berdekatan, cukup dengan jalan kaki.
- Pantai yang landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan pengunjung untuk berenang
- Hamparan pasir yang lembut berwarna hitam di Pantai Pangandaran dan berwarna putih di Pantai Pananjung (wilayah Cagar Alam)
- Tim penyelamat wisata pantai yang cukup banyak
- Jalan lingkungan beraspal
- Terdapat taman laut yang mempesona.
Pemandangan indah wilayah Pangandaran memiliki keunikan tersendiri yaitu perpaduan antara panorama pantai dan pegunungan. Di beberapa tempat akan ditemui tebing – tebing dengan bentuk yang menarik berhadapan dengan hamparan pantai beragam terdiri dari pasir dan karang. Untuk mendapatkan kepuasan berwisata di Pangandaran rasanya tidak cukup 1 atau 2  hari, karena di beberapa tempat saja sudah menyihir kita untuk berlama – lama untuk menikmati keindahan alamnya padahal masih banyak tempat yang wajib dikunjungi. Sungguh, silakan nikmati sensasinya dengan panduan singkat berikut ini.
Pantai Barat Pangandaran umumnya digunakan untuk bermain - main, rekreasi di tepi pantai dan naik perahu ke Pantai Pananjung (Pasir Putih). Sedangkan Pantai Timur umumnya untuk membeli berbagai hasil laut dan restoran atau warung makan. Kedua pantai tersebut tersedia hotel dan penginapan.

Kabupaten Pangandaran juga terkenal dengan acara hajat laut. Secara keseluruhan terdapat 13 acara hajat (pesta) laut yang diselenggarakan tersebar di tempat berbeda di wilayah Kabupaten Pangandaran, seperti di Pantai Barat Pangandaran, Pantai Karapyak, Pantai Madasari, Pantai Legok Jawa dan Pelabuhan Majingklak. Hajat laut umumnya dihelat setiap bulan Muharam pada Kamis Wage menjelang Jumat Kliwon,  Pesta Laut dimaksudkan sebagai ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rejeki serta keselamatan terhadap para nelayan. Jadwal acara setiap tahun berubah.

1. Pantai Pananjung
Pantai Pangandaran terletak di semenanjung kecil yang bentuknya menyerupai mata kapak. Karena letaknya di semenanjung, maka Pantai Pangandaran disebut juga Pantai Pananjung. Terdapat dua posisi pantai di semenanjung kecil tersebut yaitu pantai barat dan pantai timur. Adanya dua pantai tersebut sangat unik karena wisatawan dapat melihat matahari terbit (sunrise) di pantai timur dan matahari terbenam (sunset) di pantai barat dalam satu hari. Tidak heran dengan keunikan ini wisatawan lebih memilih menginap agar dapat kesempatan melihat kedua fenomena tersebut.


Pantai timur karena bentuk pantainya yang langsung curam ke dalam sehingga tidak cocok untuk renang umum, hanya digunakan untuk kegiatan berlabuhnya perahu-perahu nelayan setempat dan rekreasi terbatas seperti jet ski, banana boat dan yang sejenisnya. Karena karakteristik pantai yang curam itu dibangun semacam dam pemecah ombak untuk mencegah abrasi di seluruh wilayah wisata pantai timur. Bangunan dam itu seperti bentuk bangku beton berundak 3 tingkat dan di bagian pantai dipenuhi oleh pecahan batu besar. Keberadaan pantai ini justru menambah keunikan pantai timur. Wisatawan dapat bersantai duduk memandang lepas ke arah pantai. Persis di belakang dam terdapat Pasar Ikan pananjung. Semula di dalam pasar ikan berisikan kios penjualan ikan tetapi kemudian berkembang disamping menjual ikan segar juga sekaligus menjadi warung makan seafood tradisional. Banyak pilihan rumah makan di Pasar Ikan dengan berbagai menu dan harga relatif terjangkau. Beberapa rumah makan mempunyai penggemarnya, tetapi percayalah semua rumah makan disana mempunyai rasa masakan yang enak dan layak dicoba.

Di bagian lain terdapat deretan warung kopi dan beberapa kudapan ringan. Bagi wisatawan yang benar-benar ingin berhemat, warung kopi tersebut juga menyediakan tempat semacam balai untuk bermalam. Banyak rombongan komunitas sepeda motor memanfaatkan tempat ini. Menikmati malam sambil menikmati kopi panas dan pisang goreng atau mi siap saji sampai larut kemudian berbaring tidur di balai hingga waktu pagi.


Di pantai barat lebih layak untuk digunakan aktivitas bermain di pantai dan renang. Namun demikian bukan berarti kita dapat berenang bebas, karena ancaman gelombang samudra dan pusaran air pada titik tertentu yang teramat bahaya. Selalu setiap tahun pantai barat Pangandaran ini memakan korban jiwa karena terseret arus. Meskipun telah ada tim penyelamat namun kewaspadaan yang selalu diumumkan melalui pengeras suara harus menjadi perhatian bagi para pengunjung yang berada di wilayah pantai.Tempat yang berbahaya adalah yang memiliki pusaran arus besar dan ditambah hantaman gelombang sehingga akan menyulitkan untuk menyelematkan diri kalau sudah terjebak di dalamnya.

Keistimewaan pantai barat memiliki pantai pasir yang cukup landai sehingga memberi ruang untuk bermain – main dengan ombak. Pasir hitam yang lembut sangat cocok untuk tempat bermain anak-anak. Ombak yang berkejaran mengajak pengunjung untuk bermain – main dengannya. Dengan bantuan ban atau selancar karet kita dapat lebih merasakan ayunan dan hempasan ombak ke arah pantai, sangat menyenangkan. Perahu – perahu milik masyarakat setempat dapat disewa menuju pasir putih pananjung yang terletak di bagian lekukan pantai.










Saat ini terdapat khusus pantai untuk melihat sunset di wilayah barat yang diberi nama Pangandaran Sunset. Ya, karena di pantai ini kita bisa melihat sunset dengan pemandangan bagus sekali. Fasilitas parkir, tempat berteduh (shelter), taman dan toilet dibangun dan kondisinya membuat nyaman pengunjung. Beberapa tempat layak untuk berswafoto (selfie).

2. Pantai Cikembulan
Merupakan bagian dari Pantai Pangandaran yang berada di ujung pantai barat. Jalan masuk melalui gerbang selamat datang. Pantai Cikembulan memang masih dalam tahap pembenahan seperti pembangunan penahan ombak. Namun panorama dan karakteristik pantainya rasanya memadai untuk dikunjungi dan dinikmati.





Pertama – tama kita disuguhi oleh panorama hamparan pasir pantai dengan garis pantai yang cukup panjang. Pasir pantai yang lembut menggoda siapapun untuk sekedar duduk atau bermain – main khususnya anak – anak. Bentuk pantainya juga landai sehigga dapat digunakan untuk aktivitas berenang. Meskipun demikian tetap harus hati – hati karena belum dipasang tanda – tanda daerah berbahaya dan jumlah petugas yang masih minim, sedangkan arus gelombang termasuk lumayan besar.
Di luar garis pantai terdapat hamparan rumput dan barisan pohon kelapa yang sangat cocok untuk tempat lesehan dan beristirahat. Apabila bangunan penahan ombak telah selesai dibangun, dapat digunakan untuk tempat memancing atau sekedar melepas pandangan pantai. Sebagai tempat bergaya untuk berfoto juga sangat memadai.

3. Cagar Alam Pananjung
Di dalam kawasan Pantai Pangandaran terdapat Cagar Alam Pananjung yang sangat baik untuk tempat rekreasi sekaligus sebagai belajar mengenal lingkungan hidup. Cagar Alam Pananjung itu sendiri merupakan suatu kawasan konservasi dengan status Taman Wisata Alam dan luasnya 37, 7 Ha. Lokasinya terentang dari paling ujung pantai barat kemudian memanjang bagian selatan dengan bentuk seperti mata kapak hingga bertemu pada pantai timur. Pengunjung dapat memilih masuk melalui pantai barat atau pantai timur dan kemudian menjejalahi hutan sekunder.
Terdapat banyak situs menarik di dalam Cagar Alam Pananjung. Berikut ini adalah situs atau tempat menarik yang perlu dilihat :
a. Goa Panggung
b. Goa Parat
c. Goa Lanang
d. Goa Jepang
e. Goa Sumur Mudal
f. Situs Batu Kalde
g. Hutan Sekunder Tua
h. Pasir Putih
Pintu masuk Cagar Alam Pananjung terletak paling ujung pantai barat Pangandaran. Terdapat loket karcis dimana pengunjung harus membayar yang dibedakan untuk kategori turis asing dan domestik. Setelah masuk pengunjung langsung dihadapkan pada tangga yang lumayan tinggi menuju hutan sekunder tua.Terdapat jalan setapak dari semen yang mengitari cagar alam. Kita dapat mengikuti jalan setapak ini untuk jalan keliling. Tetapi tidak ada salahnya blusukan menjelajah di antara pepohonan dan semak. Meskipun tidak ada binatang buas namun pengunjung dituntut untuk waspada.




Di dalam hutan sekunder tua terdapat berbagai pepohonan besar dengan jenis dominan adalah mahoni, jati, kondang, laban, narong dan kisegel. Selain flora dominan tersebut terdapat berbagai jenis tumbuhan khas ekosistem pantai. Tidak hanya flora tetapi juga fauna yang dilindungi mendiami kawasan ini yaitu kera, rusa, kangkarung, tando, ayam hutan, jelarang, trenggiling dan lutung.
Di bagian lekukan tempat aliran pasang surut air laut merupakan salah satu habitat berbagai jenis hewan, namun yang dominan adalah kera. Pada saat air laut baru saja surut rombongan besar kera memasuki daerah ini untuk mencari makan berupa hewan – hewan laut yang terdampar. Suara sangat riuh terdengar ketika gerombolan kera berada di wilayah tersebut. Di dekat wilayah tersebut jembatan kayu di atas daerah pasang surut. Pengunjung dapat menikmati keindahan daerah pasang surut dan lingkungan sekitar yang masih liar.


Di bagian awal wilayah Cagar Alam Pananjung kita akan segera melihat beberapa situs purbakala. Situs tersebut dinamakan Situs Batu Kalde. Di dalam situs tersebut terdapat benda – benda peninggalan masa purbakala berupa undakan seperti candi kecil, makam, arca sapi dan batu -  batu berserakan. Menurut ahli sejarah, situs tersebut kemungkinan adalah peninggalan kerajaan Pananjung.



Pantai Pasir Putih merupakan bagian dari kawasan pariwisata Pangandaran yang terletak di Cagar Alam Pananjung. Untuk mencapai pantai dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui trekking melalui Cagar Alam Pananjung dan melalui laut dengan perahu yang berangkat dari Pantai Pananjung. Pantai Pasir Putih sesuai dengan namanya memiliki pasir halus berwarna putih sehingga memberi kesan nyaman. Karakteristik pantainya juga landai dengan ombak yang tidak terlalu besar sehingga dapat bermain – main disana. Apabila menggunakan perahu kita bisa janjian dengan tukang perahu untuk dijemput pada waktu yang disepakati.


Di dalam Cagar Alam Pananjung terdapat beberapa goa alam yang cukup menawan. Goa yang pertama kali kita temui dari pintu masuk cagar alam adalah Goa Jepang. Disebut Goa Jepang, kemungkinan tempat ini menjadi tempat persembunyian tentara Jepang ketika melawan tentara sekutu pada PD II. Goa ini masih dapat dimasuki meskipun agak merunduk. Di dalam goa sedikit lebih lega meskipun masih terasa pengap.



Goa Parat adalah goa yang terbesar di Cagar Alam Pananjung. Sesuai dengan nama, Goa Parat yang berarti goa tembus dalam bahasa Sunda, memang terdapat alur jalan keluar di tempat yang berbeda dari tempat masuk. Jaraknya kurang lebih 150 m. Alur jalan dalam goa bercampur batuan dan tanah pasir dengan di bagian atasnya terdapat stalagtit (batuan menonjol dari langit – langit goa). Beberapa stalagtit mempunyai rupa yang unik, antara lain  menyerupai alat kelamin pria dan wanita, paha ayam dan unta. Meskipun agak pengap tetapi pengunjung masih nyaman menelusuri goa. Sebaiknya masuk dalam rombongan dengan pemandu agar dapat informasi yang lengkap mengenai Goa Parat. Jangan lupa bawa kamera yang bagus untuk berfoto – foto di dalam goa.

Goa Sumur Mudal merupakan salah satu goa unik karena terdapat stalaktit dan stalagmit yang berbentuk seperti kerongkongan manusia. Dinding-dinding Goa Sumur Mudal ini juga dihiasi relief alam yang indah seperti dinding candi. Dinamakan Goa Sumur Mudal karena di dalamnya terdapat sebuah cekungan yang mirip seperti sumur. Menurut cerita pemandu, dahulu pernah ada sebuah mata air yang sangat deras hingga meluap (mudal) mengalir melalui parit goa.


Goa Lanang merupakan salah satu goa yang dianggap keramat oleh sebagian masyarakat karena merupakan patilasan kerajaan Pananjung (Galuh Pangauban). Adalah Raden Anggalarang, putra Prabu Haur Kuning seorang raja kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggang, mendirikan kerajaan Pananjung atas kemauannya sendiri. Meskipun tidak disetujui ayahnya tapi pangeran tersebut tetap pada pendiriannya mendirikan kerajaan Pananjung dengan pusat pemerintahan di sekitar cagar alam Pananjung. Goa Lanang merupakan tempat tinggalnya sehingga disebut "Gua Lanang" atau goa tempat tinggal anak laki - laki yang perkasa. Keunikan goa ini adalah pada bagian didingnya terdapat sebuah batu yang bila ditabuh menggunakan tangan bisa mengeluarkan nada seperti gamelan.

Goa Miring atau Goa Cemped merupakan goa tembusan sama seperti Goa Parat. Hanya saja goa ini lebih kecil dan di dalam goa penugunjung harus memiringkan badan. Seperti halnya Goa Parat, goa ini memiliki stalagtit yang rada – rada serem yaitu mirip pocong, kuntilanak dan tulang tengkorak.
Goa panggung memiliki keunikan karena dasar goa yang datar langit – langitnya agak rendah sehingga menyerupai panggung dengan lampu panggung di atasnya. Di dalam goa ini terdapat situs yang dianggap makam Mbah Jaga Lautan yang merupakan keponakan dari Ratu pantai selatan (Nyi Loro Kidul). Hanya di bagian depan saja yang bisa dinikmati, sedangkan bagian dalamnya tidak layak untuk dimasuki karena rongganya yang kecil.


Goa Rengganis merupakan salah satu goa yang memiliki sumber mata air. Menurut penuturan masyarakat mata air tersebut tidak pernah kering meski di musim kemarau panjang. Goa ini memiliki mitos yaitu bahwa sumber mata air cirengganis dapat membuat awet muda. Hal tersebut tidak terlepas dari cerita mistis Dewi Rengganis yang merupakan gelar dari Dewi Siti Semboja. Dewi Siti Samboja adalah istri dari Pangeran Anggalarang, raja dari Kerajaan Pananjung, yang telah diceritakan sebelumnya. Ketika kerajaan Pananjung diserbut bajak laut dan sang raja tewas terbunuh, Dewi Siti Semboja melarikan diri dan menghilang. Konon menurut cerita, Sang Dewi moksa, lepas dari ikatan dunia  tanpa meninggalkan jejak. Jasadnya pun lenyap tidak berbekas. Peristiwa itu terjadi di telaga mata air tempat pemandian keluarga raja ini.



Goa Karang (Batu Bolong) hanya berupa batu karang besar yang tengahnya bolong atau berlobang.  Letak Goa Karang di wilayah pantai cagar alam sehingga agak tersembunyi. Goa Karang itu sendiri merupakan batu karang kokoh dan besar dan tengahnya bolong. Apabila air laut dalam keadaan surut kita bisa melaluinya dengan perahu yang kita sewa di pantai Pangandaran. Jadi ketika kita berperahu menuju Goa Karang kita seperti dalam cerita dongeng yaitu hendak mencari tantangan di dalam goa. Sewa perahu dari pantai Barat Pangandaran yang bisa diisi 6 – 8 orang.



Selain Goa Karang, di dekatnya juga terdapat Batu Layar. Batu besar ini adalah batu karang yang menjulang tinggi sekitar 30 meter dengan bagian bawahnya menggembung sehingga bentuknya seperti layar perahu. Batu ini terletak di antara batuan karang yang menyambung ke pantai bila air laut surut. Kita bisa saja berfoto ria atau bermain dekat Batu Layar. Namun demikian harus dengan kewaspadaan tinggi karena ombak besar sering menghampiri wilayah sekitar Batu Layar. Untuk menuju lokasi ini kita harus menyewa perahu, yang palilng dekat adalah dari pantai Timur Pangandaran. Oya, bantuk batu ini merupakan salah satu ikon wisata Pangandaran. Dekat Batu Layar terdapat juga batu karang mirip dengan permukaannya mirip sisik buaya sehingga disebut Batu Buaya.

4. Pantai Batu Karas
Pangandaran mempunya banyak tempat wisata unggulan, salah satunya adalah Pantai Batu Karas. Pantai yang terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, telah merebut hati pengunjung baik domestik maupun luar negeri. Letak Pantai Batu Karas sekitar 25 km dari Pantai Pangandaran ke arah Barat. Perjalanan ke tempat ini adalah dari simpang Pantai Pangandaran belok ke arah Cijulang. Petunjuk arah cukup tersedia sehingga kita tidak perlu khawatir tersasar. Sampai di kawasan wisata Batu Karas kita membayar biaya masuk yang dihitung satu paket dengan kendaraan. Di dalam kawasan wisata Batu Karas tersedia banyak penginapan dan hotel. Demikian juga warung makan dengan menu seafood cukup banyak pilihan.



Memang pantai ini tidak seramai dan selengkap Pantai Pangandaran tetapi menjadi alternatif untuk mengeksplor keindahan wilayah pesisir Pangandaran. Pantai ini mempunyai kelebihan yaitu gelombangnya yang panjang dan cukup besar serta perairannya yang landai membuat pantai ini cocok untuk kegiatan selancar (surfing). Di pantai ini kita bisa melihat kegiatan selancar yang dilakukan turis domestik maupun asing. Selain itu dengan karakteristik ombaknya yang variasi sangat disukai oleh pengunjung untuk bermain – main dan berenang. Terdapat juga wahana permainan seperti banana boat, jet ski, dan lainnya yang memberikan alternatif bersenang – senang.
Di kawasan Pantai Batu Karas terdapat 3 spot lokasi surfing yaitu Karang, Legok Pari dan Bulak Bendak. Karang, adalah bagian yang banyak batu karang sehingga hanya dapat berselancar pada waktu air pasang. Legok Pari adalah paling disukai peselancar karena pantai di sini relatif aman dan gelombang tidak terlalu tinggi. Untuk para peselancar yang profesional, Bulak Bendak adalah tempat yang mereka pilih. Di sini, gelombang dapat membuat dinding panjang air atau bahkan barel yang naik sempurna untuk peselancar. Untuk mendapatkan Bulak Bendak peselancar harus naik perahu untuk sampai ke titik masuk.


Pantai Batu Karas itu sendiri cukup panjang sehingga memberikan beberapa spot untuk menikmati pantai. Umumnya seluruh perairan di Batu Karas cocok untuk berselancar. Hanya saja di wilayah bagian Baratnya lebih sepi. Sedangkan untuk berenang dan mandi lebih aman di wilayah yang memang paling ramai. Dekat dengan pantai terdapat batu karang besar sehingga pantai ini disebut Batu Karas yang berarti batu karang yang keras. Batu karang ini bisa kita eksplor dengan menaiki ke atasnya yang ditumbuhi semak belukar. Kita bisa melihat keindahan pantai dari tempat ketinggian ini. Selain itu kita juga bisa menyelusuri batu karang ini bila air laut agak surut. Untuk kegiatan ini harus waspada karena hempasan gelombang sering datang tiba – tiba dan cukup besar.




Dekat pantai terdapat tempat menarik dimana kita bisa mendapati pantai yang masih asri. Tempat tersebut memang tersembunyi, jauh dari keramaian meskipun dekat dengan Pantai Batu Karas. Dari pantai kita menuju ke arah Barat dan masuk dari musholla di area parkir menuju kebun penduduk melalui jalan setapak hingga menaiki bukit karang yang dipenuhi semak belukar. Kurang lebih 15 menit menyusuri ladang dan semak yang rimbun, akhirnya sampailah ke suatu tempat dimana kita melihat sebuah batu karang besar. Sungguh pemandangan menakjubkan. Pantai sekitar batu karang itu juga tidak kalah indah, yaitu pantai dengan pasir hitam kecoklatan. Pantai ini oleh penduduk setempat dinamakan Batu Nunggul yang diartikan sebagai batu panjang yang sering digunakan sebagai tanda/ ciri pada tanah/ kuburan.

5. Batu Hiu
Terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi yang berjarak 14 km dari Pangandaran ke arah Barat. Tepatnya sebelum tiba di lokasi Green Canyon atau Batu Karas. Di sisi jalan raya terdapat plang lokasi, kita tinggal mengikuti jalan menuju lokasi. Tiba di kawasan wisata Batu Hiu kita seperti disambut patung dengan bentuk ikan hiu yang sedang membuka mulut (mangap) lebar – lebar siap menyantap kita. Untuk parkir kendaraan sudah disediakan tempat yang cukup lapang.
Dari gerbang masuk kita bisa langsung menuju Batu Hiu atau ke pantai di sekitarnya. Yang jelas semua tempat tersebut punya panorama yang menarik sehingga sayang kalau dilewatkan. Sebenarnya jalan lingkungan di Pantai Batu Hiu apabila diteruskan ke arah Barat akan bertemu dengan Pantai Parigi dan selanjutnya ke Cijulang.


Batu Hiu berada di bagian atas kawasan wisata berupa bukit yang telah ditata asri. Kita mendaki bukit tidak terasa karena pemandangan yang indah dan udara yang segar. Ketika sampai di atas bukit kita benar – benar terpana sejenak melihat pemandangan elok di sekitar kita. Berada di hamparan hijau rerumputan dengan kumpulan pandan laut, sambil memandang ke depan pantai di bawah dengan ombak yang berkejaran di laut biru jernih merupakan keindahan tersendiri. Di bukit ini terdapat beberapa tempat berteduh yang juga ditata apik.


Barangkali maskot di lokasi wisat ini tentunya adalah batu karang besar yang menjorok ke laut berbentuk seperti kepala hiu. Itulah alasan kenapa tempat wisata ini disebut Batu Hiu, termasuk pantainya juga disebut Pantai Batu Hiu. Batu karang ini sangat indah, tidak kalah dengan pantai tenar lainnya di Nusantara, Bali misalnya. Penulis menyarankan untuk mengambil foto dari berbagai sudut, eksporlah keindahan panorama batu hiu ini.




Selanjutnya kita juga bisa menikmati keindahan pantai. Dari pantai ini kita juga bisa mengambil gambar Batu Hiut dari kejauhan, juga merupakan panorama yang sangat indah. Di pantai ini sebaiknya tidak mandi, karena kondisi pantainya yang agak curam dengan gelombang yang cukup besar. Kalaupun ingin bermain air, cukup di tepian saja sekedar membasuh bagian kaki.
Pengunjung yang kesorean berada di Batu Hiu dan malas bergerak ke Pangandaran atau Batu Karas, di sekitar Batu Hiu terdapat banyak penginapan dan hotel dengan kondisi cukup baik. Ya, karena Batu Hiu relatif berada di tengah – tengah kedua tempat wisata populer sehingga bisa menjadi pilihan alternatif untuk menginap di sekitar Batu Hiu dan kemudian melanjutkan perjalanan esok harinya.

6. Pantai Karang Nini
Obyek wisata yang tidak kalah indah dengan pantai lain di Pangandaran adalah Pantai Karang Nini. Letaknya sebelum Pantai Pangandaran, tepatnya di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang. Papan petunjuk lokasi wisata yang berada di sisi jalan merupakan titik awal memasuki kawasan wisata Karang Nini. Di perjalanan menuju lokasi kita disuguhi pemandangan menarik berupa kebun campuran milik penduduk. Sekitar 2 km kita sampai di lokasi wisata.


Pantai dan tebing Karang Nini
Tentunya yang menjadi tujuan utama para pengunjung di tempat ini adalah batu karang yang disebut Karang Nini. Batu karang tersebut berada dekat pantai dengan bentuk seperti wajah kakek tua yang sedang menghadap ke atas. Konon, itu berasal dari cerita mitos masyarakat setempat tentang kisah kesetiaan nenek (nini dalam Bahasa Sunda) yang mencari suaminya, sang kakek. Batu yang dipantai itu adalah perwujudan suami yang dicari – carinya ketika sang nenek berdoa ingin melihat wajah suami untuk terakhir kalinya. Tetapi karena yang menjadi inti cerita mengenai kesetiaan sang nini, maka justru nama yang diberikan adalah Karang Nini. Jangan bingung ya....



Karang Nini itu sendiri berada di dalam kawasan hutan yang dijadikan tempat wisata oleh Perhutani yang diistilahkan dengan wana wisata. Bukit yang menjadi tempat memandang Karang Nini ditata sedemikian rupa sehingga kita merasa nyaman. Terdapat beberapa tempat instirahat dengan view yang indah.



Untuk melihat keindahan Pantai Karang Nini kita dapat menggunakan fasilitas Menara Pandang yang berada di bukit tersebut. Di atas menara itu, pandangan kita benar – benar lepas dan dapat menatap sepuasnya keindahan pantai. Kita juga dapat melihat dari kejauhan Pulau Nusakambangan dan pelabuhan Cilacap.
Pantai yang langsung dekat dengan Karang Nini hanya dapat dilihat saja tidak bisa untuk bermain – main di dekatnya karena berbahaya langsung dalam dan ombaknya besar. Tetapi wilayah pantai setelah batu karang bisa digunakan untuk bermain – main tetapi jangan untuk berenang karena hempasan ombak dapat datang tiba – tiba. Untuk menuju ke pantai berpasir kita harus melewati wilayah berbatuan karang yang cukup terjal dan besar – besar.


Pantai tersebut memanjang ke arah Utara dengan pasir coklat muda dan halus. Di bagian pantai pasir saja kita sudah menikmati kenyamanan pasirnya dan keindahan pemandangan sekitarnya. Kita bisa mengambil foto Karang Nini dari sisi ini. Apabila kita terus berjalan kita dapat menikmati alam yang masih asri dengan pepohonan dan semak belukar. Bagian dengan vegetasi lebat ini oleh Perhutani dijadikan tempat trekking menjelajah perbukitan.


Wilayah perbukitan ini cukup menantang karena terdapat jalur trek hingga ke bagian tertinggi. Tidak ada tempat spesifik yang dituju, tetapi kita bakal penasaran menjelajah perbukitan ini. Jalur trek ini juga akan mengantar kita ke Pantai Cipangbokongan yang sebenarnya perpanjangan dari Pantai Karang Nini.
Pantai Cipangbokongan
Pantai ini sebenarnya berada dalam lingkup tempat wisata Karang Nini. Penamaan Pantai Cipangbokongan karena terdapat aliran sungai yang bermuara di belakang Karang Nini dan bentuknya, maaf, seperti pantat. Nama lain dari pantai ini adalah Karang Kuda. Dinamakan Karang Kuda karena di tempat ini ada sebuah karang yang berbentuk seperti kuda. Banyak sekali nama pantai di Pangandaran yang di beri nama menurut bentuk batu karang seperti Karang Nini, Batu Hiu.
Pantai sangat eksotis ini mempunyai bentuk yang lebar dan panjang dengan pasir yang berwarna coklat. Untuk mandi di daerah ini meski agak landai tetapi harus hati – hati karena belum ada tanda peringatan. Di ujung sebelah timur terdapat sebuah muara sungai dari aliran sungai Cipambokongan. Pantai ini hanya dapat dinikmati keindahannya saja dan karena ombaknya yang besar sepertinya tidak layak untuk berenang.



Apabila air laut surut di muara Cipangbokongan wilayah perairannya bak aquarium alam. Kenapa demikian karena kita dapat menikmati berbagai jenis ikat hias yang terjebak di relung-relung terumbu karang. Sungguh kenikmatan wisata tersendiri.
Situs Keramat

sumber foto : http://wisata-kphciamis.blogspot.co.id/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Di kawasan wisata Karang Nini rupanya terdapat beberapa situs yang dijadikan tempat keramat. Tempat tersebut adalah Makam Cikabuyutan yang merupakan Makam Eyang Anggasinga Wencana dan Mahapatih Bagaspati. Tempat lainnya adalah mata air Sumur Tujuh yang dipercaya dapat membuat orang awet muda dan mampu menyembuhkan berbagai pernyakit. Selain itu juga terdapat beberapa goa keramat, seperti Goa Dompet, Goa Panjang, Goa Parat dan Goa Pendek, yang masing-masing memiliki ciri khas dan mitos tersendiri. Konon Gua Panjang merupakan jalan tembus menuju Kasunanan Cirebon.

7. Pantai Karang Tirta
Pantai Karang Tirta sempat menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi pada dekade sebelumnya. Namun karena kurang pemeliharaan, saat ini kurang menarik pengunjung meskipun keindahan alamnya cukup indah dan punya keunikan.
Keunikan pantai itu adalah apabila air pasang akan menutupi legokan daratan dimana nelayan sekitar memasang semacam jaring angkat yang besar. Jaring angkat besar dengan latar belakang berupa lingkungan vegetasi alami menjadikan pemandangan unik dan indah. Sedangkan pantainya sendiri tidak bisa digunakan untuk kegiatan menjaring ikan karena ombaknya yang besar. Pada umumnya pengunjung lebih menyukai di bagian semacam muara ini.




Letak pantai ini berada di wilayah Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih tidak jauh dari Pantai Pangandaran dan sebelum Batu Hiu. Papan petunjuk lokasi sudah kurang jelas, sehingga kita sendiri harus jeli mencari lokasinya.
Selain keindahan pantai, aktivitas masyarakat yang seakan tidak terganggu dengan kehadiran pengunjung menjadi daya tarik tersendiri. Aktivitas tersebut berupa pembuatan makanan seperti opak dan kerupuk, membuat gula kelapa yang rasanya segar dan wangi serta pembuatan wayang golek.

8.      Pantai Madasari
Pantai Madasari perlahan mulai mendapat popularitas di kalangan wisatawan sejajar dengan Pantai Pangandaran dan Batu Karas yang lebih dahulu populer. Keunikan pantai ini adalah adanya beberapa pulau kecil dengan batuan karang yang cukup besar dan vegetasi berupa pepohonan dan semak belukar di atasnya. Tidak kalah indah dengan pantai Uluwatu di Pulau Bali. Kita memang tidak bisa berenang di hampir sepanjang pantai kecuali beberapa spot itupun harus dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi mengingat karakteristik pantainya yang berkarang.


Batu Leuit (Karang Seugeuh)

Pantai Madasari sebenarnya terentang cukup panjang dengan taburan pulau – pulau karang kecil di sekitar pantai. Pulau – pulau karang tersebut memiliki bentuk dan besar yang beragam sehingga memberikan pemandangan unik yang indah. Karena keunikan gugusan batuan karang tersebut maka di setiap tempat unik menarik tersebut diberi nama tersendiri. Setidaknya terdapat 6 gugusan batu karang yaitu Batu Gedogan, Batu Sebrotan, Batu Leuit (Karang Seugeuh), Legok Gandu, Cariuk, & Pandan Nyampai.


Letak Pantai Madasari berada di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Apabila kita sudah berada di Batu Karas, maka perjalanan ke Pantai Madasari masih ditempuh sekitar 19 km ke arah Barat atau pantai Tasikmalaya. Menuju pantai tersebut dari jalan raya Pangandaran – Tasikmalaya masuk ke dalam melewati jalan desa. Terdapat plang petunjuk arah di pinggir jalan raya, di wilayah Cimerak. Begitu sampai di wilayah pantai kita akan dapati wilayah pesisir yang ditumbuhi oleh rumput dan pohon – pohon besar. 
Saat ini Pemerintah Kabupaten Pangandaran telah menata pantai ini meskipun sarana wisata masih minim seperti kamar mandi dan WC, pondokan dan tempat berjualan. Pada hari libur, masuk ke Pantai Madasari dikenakan biaya/ tarif masuk. Tetapi masih terjangkau, jangan khawatit





Di wilayah Pantai Madasari terdapat beberapa spot yang mempunyai karakteristik tersendiri untuk dikunjungi. Tempat – tempat wisata di lingkungan Pantai Madasari adalah sebagai berikut :
a.      Muara Madasari. Muara  sungai yang mengalir di bagian pantai Mandasari. Lingkungan sekitar masih alami karena masih banyak vegetasi asli. Karakteristik muara sungai adalah landai dan berkarang serta perairan relatif tenang sehingga dapat digunakan sekedar berbasah – basahan. Keunikan tempat ini memiliki batuan karang seperti dinding besar yang mengapit muara sungai. Hanya saja hingga kini belum dikelola secara optimal sehingga belum banyak menarik perhatian pengunjung. Khusus di bagian arah daratan yang dipenuhi vegetasi pantai kita harus waspada karena pernah dilaporkan terdapat buaya muara.

b.    Pantai Cariu. Merupakan salah satu titik di wilayah wisata Pantai Madasari. Karakter pantai ini adalah topografi landai dengan ombak relatif sedang. Wisatawan dapat menikmati pemandangan atau sekedar bermain – main air. Tempat pemandangan laut adalah dari teluk merupakan tebing karang. Pada saat fajar pantai ini menawarkan keindahan karena posisi letaknya di sebelah timur sehingga sangat cocok untuk melihat matahari terbit (surise). Selain itu Pantai Cariu juga sering dijadikan tempat memancing oleh warga lokal.

 Batu karang mirip sapi yang sedang duduk

c.    Pantai Madasari. Merupakan spot paling populer dibandingkan yang lainnya di kawasan wisata ini. Keunikan Pantai Madasari adalah adanya batu karang besar yang terpisah dari daratan. Batu tersebut ditumbuhi semak belukar di bagian atasnya. Tempat ini hanya bisa digunakan untuk berfoto ria atau sekedar berbasah -  basahan saja. Tidak dapat digunakan untuk berenang karena ombaknya yang besar dan pantainya berkarang.

d.   Pantai Legok Gandu. Pantai ini memiliki beberapa batu karang dengan bentuk bongkahan batu besar namun di atasnya ditumbuhi pepohonan dan semak belukar yang lebat sehingga tampak hijau segar. Di tempat dekat batu karang kita tidak bisa berenang bebas karena gelombang yang cukup besar sementara bentuk pantai langsung menjorok dalam. Barulah di daerah pantai yang agak jauh kita bisa mandi karena ombak di daerah itu lumayan ganas.

9.      Pantai Karapyak
Pantai Karapyak memiliki panorama tidak kalah menarik dari pantai – pantai yang populer di wilayah Pangandaran. Karena akses masuknya yang lumayan jauh dan kondisi jalan yang kurang baik, menyebabkan tempat ini kurang menarik perhatian pengunjung. Lokasi pantai ini berada di wilayah Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang. Jarak dari Pantai Pangandaran sekitar 20 km atau 78 km dari kota Ciamis. Titik masuk adalah pertigaan jalan raya Pangandaran dengan jalan ke Pantai Karapyak yang telah dilengkapi dengan papan petunjuk yang cukup jelas.







Keunggulan Pantai Karapyak adalah hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang kurang lebih 5 km dipadu dengan tonjolan batu karang. Hamparan rumput dan vegetasi pantai menambah keelokan Pantai Karapyak. Ketika air laut mulai surut meninggalkan ikan hias yang berenang ke sana kemari di sela-sela batu karang. Kepiting kecil dan kumang (kepiting berumah) pun tidak mau ketinggalan keluar masuk lubang pasir sambil membawa makanan. Tak hanya itu, cangkang kerang dan hewan moluska lainnya serta karang putih berserakan di sepanjang pantai, menggoda kita untuk mengambil dan mengumpulkannya untuk dijadikan suvenir laut.



Batu karang yang menghampar dan menjorok hampir ke tengah lautan, membuat tempat itu menjadi surga bagi ikan hias yang hidup di sana. Pantai Karapyak mempunyai tebing-tebing curam nan indah, yang menantang para petualang untuk menjelajahi tiap jengkal tebing karangnya. Di bawah tebing curam, deburan ombak yang menerpa batuan karang memberi kesan tantangan.










Untuk keamanan wisatawan sebenarnya di Karapyak sudah didirikan menara pengawas pantai serta sarana lainnya yang siap melayani para wisatawan. Salah satu kelebihan pantai ini lokasinya sangat dekat Pulau Nusakambangan. Cukup dengan menyewa perahu, kita bisa menginjakkan kaki di pulau penjara. Selain itu dari pantai ini kita juga bisa berjalan-jalan menyusuri muara Sungai Citanduy atau lebih dikenal dengan sebutan Sagara Anakan. Jauh di tengah laut, berdiri tegak dua batu karang yang membentuk pintu masuk ke Sagara Anakan. Fungsi batu karang tersebut sebagai benteng pertahanan dermaga Sagara Anakan dari serbuan ombak yang ganas.

10.      Pantai Keusik Luhur
Pantai Keusik Luhur berada di Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, kira-kira 15 km dari Green Canyon. Pantai ini merupakan wilayah paling ujung sebelah Barat Pangandaran yang berbatasan langsung dengan pantai wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Petunjuk jalan masuk tidak ada sehingga kita harus sering bertanya pada penduduk, ya Gunakan Penduduk Setempat (GPS) navigasi paling ampuh untuk mendapatkan lokasi yang minim petunjuk.
Dari jalan raya ke pantai melalui jalan tanah di antara kebun penduduk hingga batas batu karang. Di tempat parkir kendaraan ada sebuah kerangka beton, mungkin akan dibuat bangunan tapi tidak jadi. Di tempat ini sebenarnya kita sudah bisa melihat pemandangan laut yang indah. Ada tempat duduk semen di tepi tebing, spot yang bagus untuk melakukan pengambilan gambar.


Untuk menuju pantai kita harus hati – hati melewati karang karena agak curam mendaki dan menurun. Akhirnya sampailah di batu karang  yang disebut dengan Pantai Keusik Luhur. Kita sebenarnya dapat turun ke pantai  yang sesungguhnya, namun harus jaga kewaspadaan dan jangan sekali – kali berenang. Disamping perairannya yang langsung dalam juga ombaknya yang ganas. Menikmati pemandangannya agaknya yang paling tepat berada di Pantai Keusik Luhur



Disebut keusik luhur (dari Bahasa Sunda yang artinya pasir di atas) karena terdapat bukit karang dimana di atasnya terdapat pasir yang merupakan bawaan dari hempasan ombak. Kalau kita berdiri di ujung batu karang kita akan dikejutkan oleh datanya ombak tiba – tiba langsung depan kita karena hempasan dari bawah, suatu sensasi tersendiri. Tapi hati – hati jangan sampai kita kehilangan keseimbangan bisa fatal karena akan langsung jatuh ke bawah yang padat dengan batu karang dan tentunya langsung terseret ombak. Sudah beberapa korban jatuh dengan cara seperti itu.

Selain keunikannya tersebut, Pantai Keusik Luhur juga mempunyai panorama yang indah, yang menggabungkan antara indahnya pemandangan pantai dan pegunungan. Dari atas bukit inilah kita dapat menikmati keindahan alam pantai, langit biru, dan ombak yang memecah di batu karang. Sangat indah.

11.      Pantai Lembah Putri
Pantai Lembah Putri merupakan obyek wisata pantai, terletak di Dusun Lembah Putri, Desa Ciputrapinggan, Kecamatan Kalipucang, ± 3 km arah timur Pangandaran Pangandaran. Pantai ini baru menjadi tempat wisata, masih alami dan mempunyai panorama indah. Keunikan pantai ini adalah dapat dinikmati dari atas bukit dan di tepi pantai langsung. Memang tempat yang paling indah adalah dari atas bukit karena kita bisa melihat hamparan pantai lebih luas, luar biasa indah. Apabila dari atas bukit kita masuk melalui bekas resort Lembah Putri yang letaknya menyolok dari pinggir jalan.




Bukit Lembah Putri pernah dikelola oleh suatu usaha resort wisata Lembah Putri Agro Beach Hotel. Tetapi karena sudah tidak lagi aktif tempat ini terbengkalai. Kendaraan bermotor dapat diparkir di pelataran yang tersedia. Kita tidak bisa terus ke atas karena dihalangi portal. Jalan aspal yang masih bagus ini lumayan curam menanjak. Dijamin kalian akan ngos-ngosan berjalan hingga jalan tangga terbuat dari batu. Jalan batu yang tertata bagus ini menguji nafas kalian lagi. Lumayan cukup banyak sekitar 100-an (coba hitung sendiri). Rasa capek akan terbayar, karena di kedua sisi jalan tangga dipasang tembok, mirip tembok Cina. Pasti deh kalian yang hobi selfie akan banyak mengambil gambar sepanjang perjalanan di jalan tangga ini.



Akhirnya sampailah kita di atas bukit dan menikmati indahnya panorama Pantai Lembah Putri. Benar – benar kita disuguhi pemandangan alam perbukitan dan laut nan eksotis. Dari kejauhan terlihat jembatan kereta api mengelilingi bukit yang sudah tak terpakai lagi. Kalau membawa binokular (teropong) akan lebih menarik lagi. Seandainya jalan kereta api yang merupakan perpanjangan dari Ciamis menuju Pangandaran masih ada mungkin ini akan menjadi trayek kereta api yang spektakular. Luar biasa, seperti di negara Eropa.
Selain dari atas bukit kita bisa menikmati Pantai Lembah Putri dari bawah. Aksesnya adalah jalan tanah di antara pemukiman penduduk. Tidak jauh dari bukit Lembah Putri. Ada plang kecil bertuliskan Pantai Lembah Putri di pinggir jalan. Kita masuk sekitar 2 km hingga pantai melewati perkampungan, kebun kelapa dan semak – semak. Terdapat bekas tempat wisata yaitu Waterpark Pangandaran. Sempat beroperasi sekitar tahun 2008 – 2009 kemudian berhenti. Kata orang karena ada masalah intern perusahaan pengelola. Kita akan melintasi sebuah bukit dan sebuah goa yang bernama Goa Ronggeng. Konon, pada malam tertentu akan terdengar suara music yang menyerupai gamelan ronggeng dari dalam goa itu. Hii....





Akhirnya sampailah kita di Lembah Putri. Sebelumnya terdapat muara sungai yang airnya tenang dan jernih tapi cukup dalam. Hati – hati saja kalau berenang disini. Sedangkan pantai pasir Lembah Putri pemandangannya lumayan indah, tapi sayang tidak bisa digunakan untuk berenang. Disamping perairannya agak dalam juga ombaknya cukup ganas. Dari pantai pasir kita bisa naik ke atas bukit tentunya dengan tangga batu. Di tengah – tengah jalan tangga kita akan dapatkan berbagai variasi panorama pantai yang indah.