Banyak tempat wisata menarik di Kabupaten Tasikmalaya baik sebagai rekreasi keluarga maupun rekreasi petualangan (adventure). Tempat wisata di Kabupaten Tasikmalaya sangat bervariasi yaitu wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan (dibangun tempat wisata baru). Wisata alam di Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari wisata alam bernuansa pegunungan seperti situ dan sungai serta wisata pantai. Semuanya bagus. Seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya mempunyai daya tarik tersendiri sehingga oleh masyarakat dijadikan tempat rekreasi lokal.
KABUPATEN TASIKMALAYA
1. Kawasan Wisata Gunung Galunggung
KABUPATEN TASIKMALAYA
1. Kawasan Wisata Gunung Galunggung
Ikon pariwiisata Kabupaten
Tasikmalaya yang paling banyak dikenal orang tidak salah lagi yaitu Gunung
Gallunggung. Gunung yang pernah meletus pada tahun 1982 dengan abu vulknik
hasil letusannya yang sempat membuat repot seantero provinsi Jawa Barat dan sekitarnya
serta dengan suka duka yang menyertainya, kini telah berubah menjadi destinsi
wisata yang indah. Rasanya tidak lengkap kalau ke Tasikmalaya tidak ke Gunung
Galunggung.
Jalan – jalan ke Gunung
Galunggung jangan dibayangkan harus membawa perlengkapan camping, kecuali bila memang berniat demikian. Di Galunggung
tersedia spot – spot wisata yang dapat dikunjungi bersama keluarga.
Obyek wisata Gunung
Galunggung berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Sukaratu.
Kawah
Gunung Galunggung
Salah satu peninggalan
letusan tersebut adalah kawah dengan danau ditengahnya. Kawah tersebut kini menjadi tempat wisata
yang tamai dikunjungi setiap waktu libur. Letak kawah tersebut sebenarnya
merupakan anak Gunung Galunggung yang meletus pada tahun 1982, sedangkan Gunung
Galunggung induknya masih berdiri kokoh dengan status gunung api dorman
(tidur).
Untuk mencapai kawah
terdapat 2 jalan mendaki dengan jumlah tangga berbeda. Jalur pertama lebih
dahulu kita jumpai dengan plang yang jelas. Dari jalan masuk yang sudah merupakan
jalan aspal, kita terus mengikuti hingga akhir jalan. Jalan ini juga terdapat
Curug Agung, yang akan diceritakan kemudian.
Pendakian Kawah Galunggung Pertama
Di lokasi kawah pertama ini
tersedia tempat parkir dan warung – warung serta musholla. Jumlah anak tangga
hingga ke puncak kawah sejumlah 520. Apabila kita sudah sampai di kawah,
posisinya berada paling ujung kawah. Antara tempat kawah ini ke tempat berikutnya
sudah terhubung dengan jalan setapak yang
cukup nyaman sejauh kurang lebih 1 km. Di atas tempat kawah ini terdapat
beberapa warung meskipun tidak sebanyak yang kedua. Sedangkan panorama di
tempat ini cukup indah. Kita bisa turun ke danau kawah tetapi cukup curam dan
belum tersedia trek ke arah danau. Karena itu di tempat ini pengunjung lebih
banyak hanya menikmati pemandangan. Kalau kita mau bersabar, tempat ini paling
tepat untuk menyaksikan matahari tenggelam (sunset) di tempat yang tinggi.
Pendakian Kawah Galunggung Kedua
Satu sisi lain yaitu tempat
kawah kedua letaknya merupakan ujung atau akhir jalan aspal di Galunggung. Di
tempat ini memang lebih populer karena berada di tengah sisi kawah. Pemandangan
ke arah kawah dan sekitarnya lebih indah dari tempat pertama. Hanya saja jumlah
anak tangganya lebih banyak yaitu 620. Lelah memang, tapi itu akan terbayar
dengan pemandangan yang indah dan lebih banyak tempat untuk dieksplor.
Sampai di kawah kita benar –
benar disuguhi pemandangan elok nan alami. Benar – benar pandangan kita tidak bisa lepas dari panorama
luar biasa baik danau kawah maupun lingkungan sekitarnya. Tebing kaki gunung
bagaikan dinding pelindung danau kawah yang ditumbuhi hijauan pepohonan dan
semak belukar memang membuat kita berdecak
kagum. Dari tempat berdiri, ke arah induk gunung terdapat jalan setapak hingga
batas tertentu. Di jalur ini kita bisa mencari jalur untuk turun ke bawah.
Terdapat beberapa trek yang penah dilalui pengunjung sehingga mempermudah jalan
ke danau.
Danau kawah Gunung
Galunggung benar – benar jernih.Ikan
sejenis mujair hidup di danau tersebut. Namun sebaiknya kita jangan
mengkonsumsi ikan maupun air danau mengingat kandungan zatnya yang tidak baik
bagi kesehatan tetapi tidak langsung berdampak kematian. Bagi yang berniat
berkemah, tempat ini sangat cocok untuk berkemah. Sambil membayangkan bagaimana
kalau meletus..... Jangan khawatir, kalau ada gejala vulkanik,, sudah pasti
dilarang oleh petugas untuk turun apalagi berkemah, pasti tidak diperkenankan.
Yang jelas, danau kawah Galunggung memberikan sensasi tersendiri.
Curug Agung
Gunung Galunggung tidak
hanya memiliki keindahan panorama tetapi juga baru - baru ini diperkenalkan
pemandangan Curug Agung Galunggung. Letak curug ini berada pada kawasan
Galunggung yang pertama. Dari jalan menuju lokasi curug sangatlah dekat yaitu
sekitar 200 meter. Jalan setapak menuju curug sudah dibersihkan dan ditata.
Meskipun masih tanah tapi cukup nyaman dengan sedikit menanjak sehingga tidak
begitu melelahka. Sampailah kita di Curug Agung yang dipagar besi di bagian
tebingnya. Kita hanya bisa menikmati dari tebing seberangnya saja. Letak lokasi
air terjun tidak memungkinkan untuk menikmati airnya. Cukup pemandangannya saja
dan itupun sudah memberikan kepuasan karena indahnya. Jangan coba - coba
melewati pagar besi, sangat berbahaya karena langsung jatuh ke jurang yang
dalamnya lebih dari 100 meter. Ketinggian curug sekitar 80 meter.
Pemandian
Air Panas Cipanas
Pemandian air panas ini
merupakan tempat rekreasi pertama yang dijumpai, yang letaknya masih di bawah
kawasan wisata. Tersedia tempat parkir yang luas dan warung makan yang cukup
banyak. Tidak usah khawatir tidak membawa bekal, disamping banyak pilihan,
harganya juga murah. Kita bisa langsung memanfaatkan kolam – kolam pemandian
air hangat. Di sekitar kolam – kolam juga terdapat banyak warung dan taman.
Kita bisa menggelar tikar sambil menikmati hidangan yang kita bawa atau dari
warung.
Di dalam kawasan air panas
ini terdapat bagian lain pemandian air panas yang lebih alami dan banyak
tempat. Uniknya kita mandi di antara aliran sungai kecil yang airnya agak
panas. Di beberapa tempat terdapat cabang yang menjadi semacam kolam kecil sehingga
kita bisa nyaman berendam..
Untuk memasuki areal pemandian
alam ini kita harus membayar seharga Rp. 10.000 per orang. Agak mahal memang
tetapi kita benar – benar meraasakan sensasi sendiri karena mandi di alam lepas
yang airnya hangat. Belum lagi alam sekitar yang masih rimbun dan udara dingin
segar. Lebih nikmat, dijamin.
Di kawasan air panas alam ini terdapat curug meskipun
tidak besar tetapi bisa menjadi pelengkap rekreasi. Curug tersebut adalah Curug
Panoongan, berada masuk ke dalam lagi dari pemandian air panas. Setelah kita
berada di dalam areal pemandian alam apabila hendak ke lokasi curug dengan
mengikuti jalan setapak menyelusuri tebing. Jalan melewati belukar kurang lebih
1 km mencapai lokasi curug. Biasanya hari sabtu-ahad banyak pengunjung sehingga
kita tak perlu khawatir tersesat.
Curug Panoongan itu sendiri
merupakan aliran air yang keluar dari celah batu memancar sehingga kesannya
seperti keluar dari tempat persembunyian. Dari sebab itulah disebut panoongan
yang dalam bahaasa Sunda berarti tempat ngintip. Airnya yang keluar langsung
jernih dan dingin.
Disarankan lebih baik menikmati air curug ini
sebelum berendam di air hangat. Terasa sekali sensasinya. Adanya dua jenis air
yang berbeda suhu termasuk jarang, sebab biasanya di tempat lain seperti di
Cipanas Garut, Sangkanhurip Kuningan dan Ciater Subang hanya terdapat air panas
saja. Sedangkan di Cipanas Galunggung, kita bisa menikmati air hangat dan air
dingin. Sungguh sayang kalau tidak dicoba.
2.
Kampung
Naga
Kampung Naga merupakan
perkampungan adat suatu kelompok masyarakat seperti halnya perkampungan adat
Baduy. Lokasi ini menjadi ikon wisata Kabupaten Tasikmalaya karena kekhasannya
tersebut. Meskipun bernama Naga, tapi sama sekali tidak menunjukkan bentuk
seperti masyarakat Tiongkok yang identik dengan naga. Asal-usul berdirinya kampung
ini bermula dari perjalanan seorang tokoh bernama Sembah Dalem Eyang Singaparana,
murid dari Sunan Gunung Jati yang ditugaskan menyebarkan agama Islam ke daerah
Priangan. Dalam pengembaraanya, beliau singgah di tempat yang saat ini menjadi
Kampung Naga. Makam Sembah Dalem Singaparana terletak di hutan di sebelah barat
kampung dan dikeramatkan oleh warga.
Ada yang mengatakan kata
naga berasal dari kata bahasa Sunda yaitu na- gawir atau berada di dekat
jurang. Ya, memang Kampung Naga berada suatu lembah yang subur seluas kurang
lebih 1,5 hektar. Wilayah kampung adat
ini terdiri dari perkampungan, pekarangan dan kolamm, sawah 2 kali setahun,
hutan dan semak belukar. Hutan berada di sebelah barat Kampung Naga yang
dijadikan hutan keramat oleh masyarakat. Perkampungan adat ini sebagian dibatasi
oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal dari gunung Cikuray, Garut.
Secara administratif,
kampung ini berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten
Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi kampung tidak jauh dari jalan raya
Garut -Tasikmalaya. Baik dari arah Garut maupun dari arah Tasikmalaya lokasi
tersebut mudah dikenali. Di bagian depan kawasan wisata ini terdapat semacam
gerbang dan kemudian turun menuju areal parkir.
Di tempat parkir ini
tersedia beberapa warung. Beberapa orang menawarkan jasa pandu wisata. Tidak
ada salahnya kita ambil jasa tersebut untuk memperjelas informasi mengenai
Kampung Naga. Tidak ada karcis masuk kecuali biaya parkir. Masyarakat Kampung
Naga menolak menjadikan kampung mereka sebagai obyek wisata, karena justru mereka
ingin dijadikan tuntunan. Walau demikian untuk membantu ekonomi mereka tidak
ada salahnya kita membeli barang – barang kerajinan mereka atau menggunakan
jasa pemandu wisata. Barang – barang kerajinan rata – rata merupakan perabotan
rumah tangga. Tidak mahal dan juga bagus – bagus, jadi pantas kok dijjadikan
kenang –kenangan dari Kampung Naga.
Selanjutnya kita harus
menuruni tangga (sunda: sengked) yang sudah ditembok sampai ke tepi sungai
Ciwulan sejauh 500 meter dengan kemiringan sekitar 45 derajat yang sedikit
berkelok. Jalan menuju perkampungan di dasar lembah terlebih dahulu kita
melewati kelompok rumah yang dihuni oleh masyarakat adat. Setelah lewat areal
perumahan itu kita akan disajikan pemandangan indah yaitu sawah, kolam dan
kelompok pemukiman dengan bentuk tradisional.
Jumlah penduduk di Kampung
Naga dipertahankan sekitar 300 orang.
Bangunan yang ada terdiri dari perumahan tradsional, balai pertemuan,
satu mesjid dan satu bumi ageung atau rumah adat. Sebenarnya jumlah masyarakat
Kampung Naga sudah banyak yang merantau tinggal di luar Kampung Naga seperti
Jakarta, Bandung, Cirebon, Garut, Tasikmalaya dan lain-lain. Mereka yang
bertempat di luar Kampung Naga, masih tetap terikat oleh adat Naga dan setiap
penyelenggaraan upacara adat mereka datang ke kampung untuk berziarah ke makam
keramat. Namun mereka tidak terikat lagi oleh ketentuan adat seperti membuat
rumah panggung dan aturan lainnya.
Daya tarik Kampung Naga selain keindahan lingkungan sekitar yang indah dan masih asri juga adat budaya setempat yang berbeda dengan masayarakat sekitar. Hal ini menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Meskipun tidak ada atraksi khusus untuk menyambut atau menghibur para wisatawan, tetapi keseharian hidup mereka yang tidak terganggu dengan kehadiran wisatawan sudah menjadi hal yang menarik.
Daya tarik Kampung Naga selain keindahan lingkungan sekitar yang indah dan masih asri juga adat budaya setempat yang berbeda dengan masayarakat sekitar. Hal ini menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Meskipun tidak ada atraksi khusus untuk menyambut atau menghibur para wisatawan, tetapi keseharian hidup mereka yang tidak terganggu dengan kehadiran wisatawan sudah menjadi hal yang menarik.
3.
Situ
Sangiang Cibalanarik
Masyarakat Tasikmalaya tidak
perlu bingung mencari tempat wisata karena banyak pilihan yang letaknya tidak
jauh dari kota. Salah satu tempat wisata yang dekat dengan Kota Tasikmalaya dan
Singaparna (ibukota Kabupaten Tasikmalaya) adalah Situ Sangiang. Objek wisata
Situ Sanghiyang meliputi sebagian wilayah Desa Cibalanarik dan Desa Cilolohan
Kecamatan Tanjungjaya. Situ yang luasnya ± 37 Ha, jaraknya 25 kilo meter dari
pusat kota Tasik dengan akses mudah dijangkau.
Untuk menuju tempat ini kita
mengambil jalur dari kota Tasikmalaya ke arah Cipatujah. Persis selepas dari
jembatan sungai Ciwulan, yang merupakan batas Kota dengan Kabupaten
Tasikmalaya, terdapat jalan ke arah Cibalanarik. Di simpang tersebut juga
terdapat plang petunjuk arah ke lokasi Situ Sangiang. Setelah itu kita tinggal
mengikuti jalan hingga simpang mulut jalan desa yang ditandai dengan semacam
gapura sebagai tanda petunjuk ke lokasi wisata. Hanya sayang jalan desa ke tempat
wisata tersebut sempit dan padat pemukiman.
Danau atau Situ Sanghiyang yang luasnya sekitar 37 Ha, mempunyai keindahan yaitu airnya bening dan alam sekitarnya yang rindang. Air
danau tersebut menurut masyarakat setempat tidak lekas surut pada musim
kemarau. Tidak cuma panorama alam yang indah tetapi juga di lokasi tersebut
terdapat situs sejarah yaitu petilasan Prabu Linggawastu, yang merupakan bagian
dari sejarah Kerajaan Galuh. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya prasasti
kuno di kebun penduduk tidak jauh dari danau.
Keindahan Situ Sanghiyang
begitu mengesankan. Lingkungan sekitar yang masih asri hijau memberi kesan
damai, sejuk. Keheningan yang terpancar dari danau dan lingkungan sekitarnya
begitu meresap menimbulkan rasa ingin berdiam sejenak. Ya, memang danau ini
sangat cocok untuk pengunjung yang ingin mencari ketenangan.
Sekitar danau sudah ditata
sedemikian rupa berupa taman, jogging track dan bibir beton pada sebagian
pinggir danau. Fasilitas lainnya adalah musholla, tempat parkir dan beberapa
tempat istirahat. Semua itu merupakan fasilitas yang disediakan Pemkab
Tasikmalaya, dan kita hanya perlu membayar retribusi masuk sebesar Rp. 3.500
per orang dan biaya parkir.
4.
Situ
Cibeureum Bantarkalong
Situ ini semula hanya situ
kecil karena sebagian arealnya dipadati tumbuhan eceng gondok dan mengalami
pendangkalan. Setelah diadakan restorasi oleh Pemkab Tasikmalaya, Situ Cibeureum
menjadi lebih luas dan tampak lebih indah. Hal ini kemudian secara perlahan
menarik pengunjung untuk mampir di tempat ini. Apalagi di atas danau, di batas
jembatan terdapat warung sate sapi yang enak dan empuk. Sambil makan sate
menikmati pemandangan situ yang lumayan indah.
Situ Cibeureum berada di
wilayah Desa Simpang, Kecamatan Bantarkalong. Apabila kita dari Tasikmalaya menuju
Cipatujah, selepas simpang Pamijahan kita akan melalui jembatan yang dibawahnya
adalah Situ Cibeureum. Sebenarnya Situ Cibeureum merupakan cekungan atau embung
yang dijadikan penampungan air irigasi. Luas Situ Cibeureum sekitar 10 hektar merupakan andalan penduduk untuk irigasi dan menangkap ikan. Aktivitas masyarakat untuk menangkap
ikan cukup ramai disana. Adanya jaring ikan dengan sistem angkat memberikan
pamandangan tersendiri.
Apabila tempat wisata ini
digarap lebih serius akan lebih mendatangkan pengunjung. Lokasinya yang berada
di sisi jalan sangat menggoda pengunjung untuk mampir. Menurut penuturan
penduduk sudah banyak rombongan warga dari berbatgai daerah sengaja datang ke
lokasi tersebut untuk sekedar santai menikmati kesejukan udara di pinggiran
situ sekaligus memancing.
5.
Talaga Denuh
Kabupaten Tasikmalaya
merupakan wilayah yang banyak memiliki situ atau talaga. Apabila sebelumnya
diinformasikan situ yang letaknya mudah diakses, maka obyek wisata satu ini
tempatnya terpencil. Tempat tersebut adalah Talaga Denuh. Secara administratif Talaga
Denuh berada di Kampung Daracana, Desa Cikuya, Kecamatan Culamega.
Persisnya, posisi Talaga Culamega berada pada perbatasan antara Kecamatan
Bojonggambir dengan Kecamatan Culamega yang dibatasi secara alami oleh aliran Sungai
Cipatujah. Letak Situ Denuh yang hanya berjarak kurang lebih 16-20 Km dari
pesisir Selatan Tasikmalaya menjadikan udara disini sedikit hangat.
Lingkungan di sekitar lokasi
berupa perbukitan terjal dengan jurang yang cukup dalam menambah keelokan pemandangan.
Di kaki bukit di sekitar Situ Denuh terdapat sungai yang mengalir yaitu Sungai
Cisenggong, yang merupakan anak cabang Sungai Cipatujah. Penduduk setempat
sering menyebutnya Sungai Cipatujah. Sungai Cisenggong kemudian bergabung dengan
Sungai Cipalu menjadi satu aliran yaitu Sungai Cipatujah yang bermuara di
Pantai Cipatujah di pesisir Selatan Kabupaten Tasikmalaya. Hulu Sungai
Cisenggong berada disekitar Pasir Karang, salah satu bukit yang mengelilingi
Situ Denuh. Talaga Denuh dikelilingi Pasir Gunungputri di sebelah Barat dan
Pasir Cikudakeling di sebelah Timur serta areal pesawahan Kampung Daracana dan
Sungai Cisenggong di sebelah Selatan.
Perjalanan menuju Talaga
Denuh adalah dari Kota Tasikmalaya mengarah ke Cipatujah. Setelah melewati
Bantarkalong sebelum memasuki perkebunan karet terdapat simpang jalan menuju Kecamatan
Culamega. Masyarakat menyebutnya simpang Darawati. Selanjutnya terus masuk
mengikuti jalan desa dengan kondisi buruk hingga desa terakhir yaitu Desa
Cikuya. Mengapa harus berjalan kaki, karena perjalanan selanjutnya akan banyak
melewati medan yang berat yang tak mungkin dilalui oleh mobil atau motor biasa.
Dari Desa Cikuya perjalanan
akan masuk wilayah Desa Nangelasari, Desa Genteng, Desa Bojongsari, Kampung
Daracana dan terakhir Situ Denuh. Sebaiknya banyak bertanya kepada warga setiap
menemukan persimpangan jalan supaya waktu tidak terbuang mencari jalan. Pada
umumnya warga yang kita temuii sudah mengetahui Talaga Denuh sehingga tidak
akan sulit untuk meminta arahan jalan.
Ada saatnya jalan menurun
hingga menyebrang aliran sungai yang cukup besar di dasar bukit dan kemudian jalan
akan kembali datar dan menanjak lagi. Jangan khawatir tersesat, karena itu satu
– satunya jalan. Pada saat kita berada di jalan setapak sebrang sungai menuju
puncak bukit, kondisi jalan banyak tertutup pepohonan, terjal, dan bila salah
melangkah akan langsung terjatuh ke sungai. Setelah menanjak, kita akan
menyusuri jalan yang cukup datar menuju puncak bukit dan sedikit menanjak lagi,
dan akhirnya tiba di Talaga Denuh, yang berada sedikit lebih rendah.
Suasana di Talaga Denuh
sangat sepi, mengingat lokasinya jauh dari pemukiman. Mengingat aksesnya yang
cukup sulit dan melelahkan, menjadikan Talaga Denuh tempat yang cocok untuk yang
suka berpetualang di alam. Talaga Denuh juga tempat yang cocok untuk memancing
karena cukup banyak warga yang memancing di Talaga Denuh.
Sekitar Talaga Denuh ternyata
menyimpan peninggalan sejarah dan arkeologi yang berada tersebar di bukit-bukit
yang mengelilingi Talaga Denuh. Situs tersebut terdiri dari tiga buah Situs
dari batu, empat buah situs berupa Goa, beberapa benda cagar budaya, dua sumur
kecil, serta makam keramat. Adapun situs-situs bersejarah tersebut adalah
Situs Tugu
Situs Balekambang
Situs Lemah Badong
Situs Goa Binuang
Situs Goa Potong Kujang
Situs Cikuda Keling
Situs Goa Pasir Leungit
2 buah sumur kecil
Makam Prabu Batara Karang
10. Situs Pasir Karang
11. Kikis Kampung
12. Batu Lumpang 1 (Sang
Hyang Lulumpang)
13. Batu Pangcalikan
14. Batu Lumpang 2 (Sang
Hyang Lulumpang)
15. Batu Bedil
16. Padepokan
17. Artefak koleksi penduduk
(Sumber : https://journesia.com/story/situ-denuh-kisah-sejarah-tidak-tertulis/)
6.
Situ Cilangla Taraju
Situ kecil yang luasnya
sekitar 2 Ha ini berada di dalam areal perkebunan teh Taraju. Meskipun luasnya
tergolong kecil, tetapi karena berada di antara kebun teh menimbulkan keindahan
tersendiri. Masyarakat banyak memanfaatkan untuk sekedar istirahat sebelum
melanjutkan jelajah kebun teh dan ada juga yang memancing.
Akses menuju tempat ini
adalah dari jalan raya Singaparna – Garut masuk ke simpang Taraju. Selanjutnya
kendaraan kita arahkan menuju kebun teh Taraju, tepatnya di wilayah Kampung
Cilangla, Desa Raksasari, Kecamatan Taraju. Sampai di Kampung Cilangla kita
menaruh kendaraan dan berjalan kaki hingga permukiman terakhir. Sebelum menuju
areal perkebunan teh Sambawa, disitulah lokasi Situ Cilangla. Sebenarnya selain
Situ Cilangla, terdapat beberapa tempat untuk dikunjungi yaitu Kawasan Cagar
Budaya yang terdiri dari Situs Kaputihan di Desa Purwarhayu, Situs Cianiwung,
Situs Semah Guriang, Gua Cipalasari, dan Curug Cipalasari.
7.
Danau
Lemona
Danau Lemona merupakan danau
buatan yang terletak di lingkungan rumah makan Lemona. Pemilik rumah makan ini
adalah pengusaha roti Lemona yang terkenal di Tasikmalaya. Bagi yang akan
menuju ke daerah Salopa, Cikatomas dan perlu istirahat, tempat ini cocok untuk
sekedar melepas lelah sambil menyicipi menu restoran. Tempat ini tidak jauh
dari simpang menuju Salopa – Cikatomas. Penataan danau dan pondok – pondok makan
yang apik membuat pengunjung akan betah dan tentunya pasang aksi berfoto ria
Agen Tembak Ikan Online Indonesia Terbesar & Terpercaya.. Cashback Setiap Minggu'a 5% s/d 10%...
BalasHapusBolavita Juga Menyediakan Semua Jenis Betting Online Lengkap lho gan!!
• Sabung Ayam
• Togel Online
• Tangkas
• Bola
• Casino
• Poker
• SLOT (Play1628)
• WM Casino
Semua Dapat Di Mainkan Via Android & iOs !! Hanya di www(.)bolavita(.)fun
Info Lebih Detail Dapat Berkunjung Kontak di bawah... terima kasih ^^ BBM : BOLAVITA
WA: +62812-2222-995
BOLAVITASPORTS PREDIKSI SKOR TERPERCAYA DAN TERAKURAT
JADWAL SABUNG TERLENGKAP agen adu ayam terbesar sejak 2014